Pemanfaatan dan Penggunaan
Media
Dosen Pengampu : Roojil Fadhillah bin Akhmad Lc., M.Pd.I.
Muhammad Azhari (20140820036)
Aqidah Alan Nisa’ (20140820031)
Luqmanur Rizal (20140820006)
Cover
Pendidikan Bahasa Arab
Fakultas Pendidikan Bahasa
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
2016
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan
Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami
dapat menyelesaikan makalah tentang Pemanfaatan dan Penggunaan Media ini dengan
baik meskipun banyak kekurangan didalamnya.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai Pemanfaatan dan penggunaan dari berbagai media yang ada. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai Pemanfaatan dan penggunaan dari berbagai media yang ada. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.
Yogyakarta, 25 februari 2016
Penyusun
Daftar Isi
Bab I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang amat penting adalah metode pengajaran dan media pengajaran. Pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa.
Penggunaan media pembelajaran akan sangat membantuk keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat itu. Di samping membangkitkan motivasi dan minat siswa, media pembelajaran juga dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan terpercaya, memudahkan penafsiran data dan memadatkan informasi.
Salah satu ciri media pembelajaran adalah bahwa media mengandung dan membawa pesan dan informasi kepada penerima yaitu siswa. Pesan dan informasi yang dibawa oleh media bias berupa pesan yang sederhana dan bisa pula pesan yang amat kompleks. Akan tetapi yang terpenting adalah media itu disiapkan untuk memenuhi kebutuhan belajar dan kemampuan siswa, serta siswa dapat aktif berpartisipasi dalam proses belajar mengajar.
B. Rumusan Masalah
A.
Bagaimana Pemanfaatan Media Pembelajaran ?
B. Bagaimana Penggunaan Media Pembelajaran ?
B. Bagaimana Penggunaan Media Pembelajaran ?
C. Tujuan
Untuk mengetahui bagaimana cara pemanfaatan dan penggunaan media pembelajaran secara efektif dan efisien.
Bab II
Pembahasan
Pesan dan
informasi yang dibawa oleh media bisa berupa pesan yang sederhana dan bisa pula
pesan yang amat kompleks. Akan tetapi, yang terpenting adalah media itu
disiapkan untuk memenuhi kebutuhan belajar dan kemampuan siswa, serta siswa
dapat aktif berpartisipasi dalam proses belajar mengajar.[1]
Program media
dibuat dengan rancangan yang sistematis melalui berbagai langkah pengembangan
dan melibatkan berbagai tenaga terampil dan ahli, serta menggunakan berbagai
jenis peralatan. Dengan cara demikian diharapkan program yang dihasilkan dapat
merupakan program media yang efektif. Namun demikian betapa baiknyapun sebuah
program media, bila program itu tidak dimanfaatkan dengan baik tentulah tidak
akan banyak gunanya.[2]
A. Pemanfaatan Media
a) Pola Pemanfaatan
1.
Pemanfaatan Media dalam Situasi Kelas
Dalam tatanan ini media pembelajaran
dimanfaatkan untuk menunjang tercapainya tujuan tertentu dan pemanfaatannya
dipadukan dengan proses belajar mengajar dalam situasi kelas.
2.
Pemanfaatan Media di luar Situasi Kelas
Pemanfaatan media pembelajaran di luar situasi
kelas dapat dibedakan menjadi dua:
a.
Pemanfaatan Secara Bebas
Pemanfaatan media secara bebas berarti media
tersebut digunakan tanpa dikontrol atau diawasi dan tidak terprogram sesuai
tuntutan kurikulum yang diberikan oleh guru atau sekolah. Dalam menggunakan media ini mereka tidak
dituntut untuk mencapai tingkat pemahaman tertentu. Mereka juga tidak
diharapkan untuk memberikan umpan balik kepada siapapun dan juga tidak perlu
mengikuti tes atau ujian.
b.
Pemanfaatan Secara Terkontrol
Pemanfaatan secara terkontrol berarti media
tersebut digunakan dalam suatu rangkaian kegiatan yang diatur secara sistematik
untuk mencapai tujuan tertentu disesuaikan dengan tuntutan kurikulum yang
sedang berlaku.
3.
Variasi Pemanfaatan Media
a)
Pemanfaatan Perorangan
Banyak media yang memang dirancang untuk
digunakan secara perorangan. Media seperti ini biasanya dilengkapi dengan
petunjuk pemanfaatan yang jelas sehingga orang dapat menggunakannya dengan
mandiri.
b)
Pemanfaatan Berkelompok
Kelompok itu dapat berupa kelompok kecil
dengan anggota 2 s/d 8 orang. Atau berupa kelompok besar yang beranggotakan 9
s/d 40 orang. Keuntungan belajar menggunakan media secara berkelompok ialah
bahwa kelompok itu dapat melakukan diskusi tentang bahan yang sedang
dipelajari.
Media yang digunakan secara berkelompok harus
memenuhi beberapa persyaratan:
1)
Suara yang disajikan oleh media itu harus
cukup keras sehingga semua anggota kelompok dapat mendengarnya.
2)
Gambar atau tulisan dalam media itu harus
cukup besar sehingga dapat dilihat oleh semua anggota kelompok itu.
3)
Perlu ada alat penyaji yang dapat memperkeras
suara (amlifier) dan membesarkan gambar (proyektor).
c)
Pemanfaatan Massal
media dapat juga digunakan secara massal. Orang yang jumlahnya puluhan, ratusan, bahkan ribuan dapat menggunakan media itu bersama-sama. Media yang dirancang seperti ini biasanya disiarkan melalui pemancar, seperti, radio, televisi, atau digunakan dalam ruang yang besar seperti film 35mm. Untuk memudahkan orang yang belajar dengan menggunakan media seperti ini sebaiknya kepada para peserta diberikan bahan tercetak sebelumnya. Bahan tercetak itu setidak-tidaknya harus memuat tujuan pembelajaran yang akan dicapai, garis besar isi, petunjuk tindak lanjut, dan bahan sumber lain yang dapat dipelajari untuk memperdalam pemahaman. Bahan cetak ini diberikan jauh sebelum saat penggunaan medai dilakukan. Dengan demikian para peserta dapat menyiapkan diri dalam mengikuti program media itu.
media dapat juga digunakan secara massal. Orang yang jumlahnya puluhan, ratusan, bahkan ribuan dapat menggunakan media itu bersama-sama. Media yang dirancang seperti ini biasanya disiarkan melalui pemancar, seperti, radio, televisi, atau digunakan dalam ruang yang besar seperti film 35mm. Untuk memudahkan orang yang belajar dengan menggunakan media seperti ini sebaiknya kepada para peserta diberikan bahan tercetak sebelumnya. Bahan tercetak itu setidak-tidaknya harus memuat tujuan pembelajaran yang akan dicapai, garis besar isi, petunjuk tindak lanjut, dan bahan sumber lain yang dapat dipelajari untuk memperdalam pemahaman. Bahan cetak ini diberikan jauh sebelum saat penggunaan medai dilakukan. Dengan demikian para peserta dapat menyiapkan diri dalam mengikuti program media itu.
b) Strategi Pemaanfaatan
1.
Persiapan Sebelum Menggunakan Media
Supaya
penggunaan media dapat berjalan dengan baik kita perlu membuat persiapan dengan
baik pula. Pertama-tama kita pelajari buku petunjuk yang telah disediakan.
Kemudian kita ikuti petunjuk-petunjuk itu.
Bila pada
petunjuk kita disarankan untuk membaca buku atau bahan belajar lain yang sesuai
dengan tujuan yang akan dicapai, seyogyanya hal tersebut kita lakukan.
Peralatan yang diperlukan untuk menggunakan media itu juga perlu disiapkan
sebelumnya.[3]
2.
Kegiatan Selama Menggunakan Media
Yang perlu
dijaga selama kita menggunakan media ialah suasana ketenangan.
Gangguan-gangguan yang dapat mengganggu perhatian dan konsentrasi harus
dihindarkan. Kalau mungkin ruangan jangan digelapkan sama sekali, supaya kita
masih dapat menulis bila kita menjumpai hal-hal penting yang perlu kita
ingat-ingat.
3.
Kegiatan Tindak Lanjut
Maksud kegiatan
tindak lanjut ini ialah untuk menjajagi apakah tujuan telah tercapai dan untuk
memantapkan pemahaman terhadap materi instruksional yang disampaikan melalui
media bersangkutan.
B. Penggunaan Media
Salah satu faktor paling penting dalam pengajaran dengan media
berbasis manusia ialah rancangan pelajaran yang interaktif. Dengan adanya
manusia sebagai pemeran utama dalam proses belajar maka kesempatan interaksi
semakin terbuka lebar.
Langkah-langkah rancangan jenis pengajaran ini adalah sebagai
berikut:
a. Merumuskan masalah yang relevan.
b. Mengidentifikasi pengetahuan dan keterampilan yang terkait untuk
memecahkan masalah.
c. Ajarkan mengapa pengetahuan itu penting dan bagaimana
pengetahuan itu dapat diterapkan untuk pemecahan masalah.
d. Tuntun eksplorasi siwa.
e. Kembangkan masalah dalam konteks yang beragam dengan tahapan
tingkat kerumitan.
f. Nilai pengetahuan siswa dengan memberikan masalah baru untuk
dipecahkan.[4]
Materi pengajaran berbasis cetakan yang paling umum dikenal adalah
buku teks, buku penuntun, jurnal, majalah, dan lembaran lepas. Teks berbasis
cetakan menuntut enam elemen yang perlu diperhatikan pada saat merancang, yaitu
konsistensi, format, organisasi, daya tarik, ukuran huruf, dan penggunaan spasi
kosong.
1. Konsistensi
a. Gunakan konsistensi formal dari halaman-halaman. Usahakan agar
tidak menggabungkan cetakan huruf dan ukuran huruf.
b. Usahakan untuk konsisten dalam jarak spasi. Jarak antara judul
dan baris pertama serta garis samping supaya sama, dan antara judul dan teks
utama. Spasi yang tidak sama sering dianggap buruk, tidak rapi dan olehnya itu
tidak memerlukan perhatian sungguh-sungguh.
2. Format
a. Jika
paragraf panjang sering digunakan, wajah satu kolom lebih sesuai; sebaliknya
jika paragraf tulisan pendek-pendek, wajah dua kolom lebih akan sesuai.
b. Isi yang
berbeda supaya dipisahkan dan dilabel secara visual.
c. Taktik dan
strategi pengajaran yang berbeda sebaiknya dipisahkan dan dilabel secaara
visual.
3. Organisasi
a. Upayakan
untuk selalu menginformasikan siswa/ pembaca mengenai di mana mereka atau
sejauhmana mereka dalam teks itu.
b. Susunlah
teks sedemikian rupa sehingga informasi mudah diperoleh.
c. Kotak-kotak
dapat digunakan untuk memisahkan bagian-bagian dari teks.
4. Gaya Tarik
Perkenalkan setiap bab atau bagian baru dengan cara yang berbeda.
Ini diharapkan dapat memotivasi siswa untuk membaca terus.
5. Ukuran Huruf
a. Ukuran huruf
yang baik untuk teks (buku teks atau buku penuntun) adalah 12 poin.
b. Hindari
penggunaan huruf kapital untuk seluruh teks karena dapat membuat proses membaca
itu sulit.
6. Ruang (Spasi) Kosong
a. Gunakan
spasi kosong lowong tak berisi teks atau gambar untuk menambah kontras. Hal ini
penting untuk memberikan kesempatan siswa atau pembaca untuk beristirahat pada
titik tertentu pada saat maatanya bergerak menyusuri teks.
b. Sesuaikan
spasi antar baris untuk meningkatkan tampilan dan tingkat keterbacaan.
c. Tambahkan
spasi antar paragraf untuk meningkatkan tingkat keterbacaan.
Media berbasis visual (image atau perumpamaan) memegang peran yang
sangat penting dalam proses belajar. Media visual dapat memperlancar pemahaman
dan memperkuat ingatan. Visual dapat pula menumbuhkan minat siswa dan dapat
memberikan hubungan antara isi materi pelajaran dengan dunia nyata. Agar
menjadi efektif, visual sebaiknya ditempatkan pada konteks yang bermaknadan
siswa harus berinteraksi dengan visual (image) itu untuk meyakinkan terjadinya
proses informasi.
Bentuk visual bisa berupa:
(a) gambar representasi
seperti gambar, lukisan, atau foto yang menunjukkan bagaimana tampaknya
suatu benda.
(b) Diagram yang melukiskan hubungan-hubungan konsep, organisasi,
dan struktur isi materi.
(c) Peta yang menunjukkan hubungan-hubungan ruang antara
unsur-unsur dalam isi materi.
(d) Grafik seperti tabel, grafik, dan chart (bagan) yang menyajikan
gambaran/kecenderungan data atau antar hubungan seperangkat gambar atau
angka-angka.
Media visual yang menggabungkan penggunaan suara memerlukan
pekerjaan tambahan untuk memproduksinya. Salah satu pekerjaan penting yang
diperlukan dalam media audio visual adalah penulisan naskah dan storyboard yang
memerlukan persiapan yang banyak, rancangan, dan penelitian.
Naskah yang menjadi narasi disaring dari isi pelajaran yang
kemudian disintesis ke dalam apa yang akan ditunjukkan dan dikatakan. Narasi
ini merupakan penuntun bagi tim produksi untuk memikirkan bagaimana video
menggambarkan atau visualisasi materi pelajaran.
Berikut adalah beberapa petunjuk praktis untuk menulis naskah
narasi:
a. Tulis singkat, padat, dan sederhana.
b. Tulis seperti menulis judul berita, pendek dan tepat, berirama,
mudah diingat.
c. Tulisan tidak harus berupa kalimat yang lengkap. Pikirkan frase
yang dapat melengkapi visual atau tuntutan siswa kepada hal-hal yang penting.
d. Hindar istilah teknis, kecuali jika istilah itu diberi batasa
atau digambarkan.
e. Tulislah dalam kalimat aktif.
f. Usahakan setiap kalimat tidak lebih dari 15 kata. Diperkirakan
setiap kalimat memakan waktu satu tayangan visual kurang lebih 10 detik.
g. Eetelah menulis narasi, baca narasi itu dengan suara keras.
h. Edit dan revisi naskah narasi itu sebagaimana perlunya.
Dewasa ini komputer memiliki fungsi yang berbeda-beda dalam bidang
pendidikan dan latihan. Komputer berperan sebagai manajer dalam proses
pembelajaran yang dikenal dengan nama Computer-Managed Instruction (CMI).
Adapula peran komputer sebagai pembantu tambahan dalam belajar; pemanfaatannya
meliputi penyajian informasi isi materi pelajaran, latihan, atau kedua-duanya.
Modus ini dikenal sebagai Computer-Assisted Instruction (CAI). CAI
mendukung pengajaran dan pelatihan akan tetapi bukanlah penyampaian utama materi
pelajaran. Komputer dapat menyajikan informasi dan tahapan pembelajaran lainnya
disampaikan bukan dengan media komputer.
Penggunaan komputer sebagai media pembelajaran secara umum
mengikuti proses instruksional sebagai berikut:
1. Merencanakan, mengatur dan mengorganisasikan, dan menjadwalkan
pengajaran.
2. Mengevaluasi siswa (Tes).
3. Mengumpulkan data mengenai siswa
4. Melakukan analisis statistik mengenai data pembelajaran.
5. Membuat catatan perkembangan pembelajaran (kelompok atau
perseorangan).
Bab III
Penutup
Kesimpulan
A. Pemanfaatan
Media
a)
Pola Pemanfaatan
1. Pemanfaatan media dalam situasi kelas
2. Pemanfaatan media di luar situasi kelas
3. Variasi Pemanfaatan Media
b)
Strategi Pemanfaatan
1. Persiapan sebelum menggunakan media
2. Kegiatan selama menggunakan media
3. Kegiatan tindak lanjut
B. Penggunaan Media
1. Media Berbasis Manusia
2. Media Berbasis Cetakan
3. Media Berbasis Visual
4. Media Berbasis Audio-Visual
5. Media Berbasis Komputer
DaftarPustaka
Arsyad, A. (2004). Media
Pembelajaran. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Daryanto. (2013). Media Pembelajaran Peranannya Sangat Penting dalam
Mencapai Tujuan Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media.
Sadiman, A. S. (1993). Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan
Pemanfaatanya. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
PRAKTEK MEDIA
Nama : Back
to nature
Sasaran : Siswa
SMP/Mtssederajat
Aspek yang
akan dikembangkan : Al-kalam, istima’
Tema yang
dikembangkan : Mengetahui kosa kata
lingkungan sekitar dalam
bahasa arab
Alat dan Bahan
1.
Rumput
2.
Batu
3.
Akar
4.
Daun
5.
Ranting
Langkah-langkah
1.
Siswa memperhatikan
guru yang menjelaskan di depan
2.
Guru
menjelaskan kosakata yang berkaitan dengan lingkungan yaitu daun,
akar, ranting, rumput, dan batu
3.
Guru
menuliskan kosakata tersebut di papan tulis dan menampilkan pada slide
4.
Guru
membagi kelas menjadi 2 kelompok
5.
Setiap kelompok diberikan
6 kosakata yang sudah di potong-potong
6.
Siswa menyusun kosakata tersebut menjadi kosakaa
yang utuh
7.
Setelah selesai menyusun,
perwakilan setiap kelompok mencari kosakata tersebut di lingkungan luar kelas
8.
Setelah itu salah satu siswa tersebut maju ke depan kelas dan menyebutkan kosakata bahasa arab tersebut.
[1] Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, PT. RajaGrafinfo Persada,
Jakarta, 2004, hlm 81.
[2] Arief S. Sadiman, Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan
Pemanfaatannya, PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta, 1993, hlm 189.
[3] Arief S. Sadiman, Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan
Pemanfaatannya, PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta, 1993, hlm 198.
[4] Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, PT. RajaGrafinfo Persada,
Jakarta, 2004, hlm 83-84.
No comments:
Post a Comment