Kali ini saya akan berbagi pengalaman belajar di luar negri. Tapi bukan pengalaman pribadi. hehehe.
Let's check it out!
Di zaman sekarang ini, semakin
berkembangnya ilmu teknologi dan perkembangan pertumbuhan membuat persaingan
antar manusia semakin membabi buta. Beberapa hal yang dulu hanya bisa di
mimpikan, sekarang bisa di capai dengan mudah. Salah satunya bersekolah di luar
negeri. Belakangan ini aku lihat angka pengajuan visa untuk study di luar
negeri terus meningkat tiap tahunnya.
Untuk itu kali ini aku akan menjelaskan sedikit tentang bagaimana sih rasanya kuliah di luar tanah air. Kebetulan aku punya temen yang sedang kuliah di Turki, dia adalah referensi aku untuk edisi blog kali ini.
Sistem pendidikan di Turki terbagi menjadi 2 semester dalam 1 tahun, sama seperti di Indonesia. Di mulai sejak bulan September yang di namakan Semester Musim Gugur yang berlangsung selama 4,5 – 5 bulan. Kemudian di pertengahan Januari hingga awal Febuari biasanya libur pergantian semester selama 1 bulan. Lanjut ke Semester Musim Semi dari awal Febuari hingga awal Juni (waktunya menyesuaikan). Dan di bulan Juni hingga Agustus adalah libur musim panas.
Uniknya, mungkin karena libur musim panas yang kelewat lama, tanggal merah di kalender Turki nggak seramai yang ada di kalender Indonesia. Selama 1 tahun, tercatat hanya ada 3 tanggal merah. Yaitu pada 23 April (Hari Anak), 19 May (Hari Pemuda) dan 28 Oktober (Hari Republik Turki). tanggal-tanggal tersebut diluar libur lebaran yaaa.
Sudah cukup banget ya libur 3 bulan musim panas dan 1 bulan libur winter.
Di Turki jangan harap bakal ada dosen yang izin nggak masuk kelas dan diganti dengan tugas. Perkuliahan di sini sangat jarang menemukan dosen yang memberikan tugas menumpuk. Boro-boro numpuk, tugas aja nggak ada. Kalau untuk yang satu ini di Indonesia masih sering kita jumpai. iya nggak?
Hanya beberapa fakultas saja yang melakukan thesis, kebanyakan fakultas lulus hanya dengan nilai. Setelah semua mata perkuliahan yang kalian ambil sudah kalian selesaikan, maka di saat itu juga kalian akan lulus. Jadi, tergantungan sama keaktifan kalian belajar yaa… kalo ga lulus mata pelajarannya, kalian akan ngulang lagi di semester depan. Gimana tanggapannya para pejuang skripsi?? tetap semangat yaaa!
Di seluruh kampus di Turki tersedia ruang makan di dalam kampus dengan harga murah meriah. Dengan porsi yang banyak, sehat dan harga yang bersahabat bagi kantong mahasiswa.
Beberapa gedung kuliah di sini merupakan bangunan-bangunan tua sejak zaman Kerajaan Usmani.
Berbeda dengan Indonesia, tempat tinggal para mahasiwa yang merantau atau yang berasal dari luar daerah akan tinggal di asrama. Baik itu asrama pemerintah ataupun asrama swasta. Kalau di Indonesia kita kan bersahabat dengan kos-kosan ya.. sebenarnya nggak ada bedanya dengan kos-kosan, hanya berbeda, asrama berada dalam gedung yang didalamnya terdapat banyak kamar (kaya apartemen), sedangkan kos biasanya rumah yang memiliki banyak kamar. Lol.
Untuk orang Turki sendiri, sejak dari bangku sekolah dasar hingga bangku perkuliahan mereka itu gratis sekolahnya. Udah gitu masih ada yang nggak mau sekolah loh. Kalian bebas memilih jurusan apa di bangku perkuliahan. Seru kan?? Tapi ya hanya jika sekolah di sekolah pemerintah. Untuk swasta kayaknya sama aja deh dimana-mana sekolah swasta emang bayar dan mahal. Hhe
Asyikk bukan?? Sampai sini dulu ya guys infonya,, sampai jumpa di lain kesempatan. Semoga info-info yang aku kasih bermanfaat dan selamat membaca ^.^
Sumber: NZF, Mahasiswi Indonesia yang sedang menempuh pendidikan di Turki.
Editor : Me ^^ v
No comments:
Post a Comment